
Setelah Pandemi, Gereja mulai melirik untuk melakukan kegiatan secara offline. Namun, persiapannya membutuhkan banyak usaha. Selain itu, mengembalikan Jemaat yang sudah nyaman secara online juga tidak mudah.
Dalam usahanya mengembalikan ibadah menjadi offline, gereja perlu mengabsen setiap jemaatnya satu persatu. Apabila ada jemaatnya yang masih belum datang secara onsite, gereja perlu tahu dan bisa melakukan follow up secara pribadi.
Itu berarti, gereja harus siap secara administrasi, sehingga bisa mendapat data jemaat secara cepat dan terupdate, untuk memudahkan proses follow up tersebut.
Sedangkan gereja yang administrasinya tidak siap, akan banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk menjalankan tugas ini. Lantas, bagaimana cara agar gereja yang kurang matang administrasinya bsia membenahinya dengan cepat?
Salah satunya dengan mengubah database jemaat menjadi digital dengan menggunakan SHIFTSOFT. Dengan mengubah database menjadi digital, akan memudahkan pencarian data serta klasifikasi data, sehingga gereja akan dengan cepat dapat mengetahui jemaat mana saja yang perlu di follow up secara pribadi karena belum datang secara onsite.
Selain itu, dengan menggunakan SHIFTSOFT, jemaat dapat diarahkan untuk mengupdate data milik mereka secara mandiri sehingga gereja tidak perlu lagi mencari dan mengupdate data jemaat satu persatu! Hal ini akan sangat membantu gereja mengalokasikan waktu dan tenaga untuk dapat fokus pada tindakan follow up
Dengan pergerakan gereja yang benar-benar fokus pada follow up, proses adaptasi gereja dari online kembali ke offline akan menjadi lebih cepat dan efisien. Bagaimana dengan gereja-gereja di sekitar anda, apakah sudah siap kembali secara offline? Apabila anda merasa perlu bantuan dalam perubahan database ke digital, jangan ragu untuk segera menghubungi kami!