Di masa new normal saat ini, pertanyaan-pertanyaan ini terkadang muncul diantara jemaat, khususnya generasi millennial. Bagi mereka, ibadah dapat dilakukan secara online, mengingat sudah banyaknya platform media digital yang dapat digunakan seperti Youtube, Zoom, Google meet, dsb.

Dengan adanya alternatif seperti ini, mulai ada pemikiran bahwa “Ibadah gereja onsite dapat digantikan dengan ibadah online”

Sejatinya, Ibadah tidak hanya sekedar cara beribadah saja, namun juga berbicara tentang interaksi yang terjadi dalam gereja, seperti komunikasi verbalnya, body gestur yang dipakai, mood yang terbangun, dsb.

Hal-hal ini dapat membuat ibadah bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi menjadi suatu interaksi sosial yang hidup. Dan platform digital belum ada yang bisa mewadahi hal-hal tersebut secara sempurna.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa ibadah gereja tetap idealnya harus kembali secara onsite (offline). Gereja harus bisa mengajak jemaatnya untuk kembali beribadah secara onsite di Gedung gereja, sambil menjalankan disiplin prokes.

SHIFTSOFT dapat membantu gereja untuk memulai kembali ibadah onsite. Dengan fitur absensi SHIFTSOFT, gereja dapat mengetahui jemaat yang belum datang secara onsite. Dengan pencarian data yang mudah, gereja dapat melakukan follow up secara cepat dan optimal.

Selain itu, dengan fitur news dan daily devotion, gereja juga dapat membagikan informasi seperti diatas, agar jemaat dapat sepaham mengenai kepetingan dari ibadah secara onsite. Pada akhirnya, meski rutinitas ibadah dapat digantikan secara online dalam situasi tertentu, tetapi esensi ibadah yang utama belum dapat tergantikan oleh ibadah online. Jadi bagaimana dengan gereja anda dalam persiapannya kembali ke onsite?